Air terjun dengan ketinggian kurang lebih 50 meter dan lebar
10 meter ini memang memiliki pesona yang memikat hati. Bentuk aliran air yang
menyerupai tirai menjadi pemandangan yang memanjakan mata. Kondisi alam yang
masih alami dengan tumpukan batuan berukuran jumbo dan pepohonan rindang juga
bisa menjadi pilihan untuk melepas kepenatan.
Bagi yang suka memacu adrenalin, tidak ada salahnya untuk
mencoba melompat dari batuan setinggi kurang lebih tiga meter yang berada di
sisi kolam di bawah air terjun. Pengunjung juga bisa berenang di kolam
berdiameter kurang lebih 10 meter itu. Jika tak berani, pengunjung bisa
duduk-duduk manis menikmati kesejukan alam di pinggiran Sungai Cibaregbeg di
sekitaran air terjun, atau memasang hamock di tepian sungai.
Curug Sawer sendiri terletak kurang lebih 29 kilometer dari
pusat Kota Tasikmalaya dengan jarak tempuh kurang lebih satu jam. Pengunjung
disarankan membawa kendaraan pribadi yang prima karena angkutan umum belum
mencapai ke curug tersebut. Kendaraan prima diperlukan karena jalan yang akan
dilewati dalam kondisi rusak, khususnya saat pengunjung sudah memasuki daerah
Desa Mandalamekar.
Dari pusat Kota Tasikmalaya, pengunjung bisa mengambil rute
ke arah Kecamatan Cipatujah. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 10
kilometer, berbeloklah ke arah Kecamatan Salopa dengan jarak kurang lebih lima
kilometer, hingga menemukan sebuah petunjuk arah berupa anak panah dan tulisan
Desa Mandalamekar, Jatiwaras. Jika kebingungan, manfaatkanlah teknologi
navigasi digital di ponsel pintar Anda, atau bertanya dengan warga sekitar
dengan menanyakan letak Kantor Desa Mandalamekar. Cara itu, menjadi salah satu
alternatif karena letak Curug Sawer hanya berjarak kurang lebih satu kilometer
dari kantor desa.
Setiba di Kantor Desa Mandalamekar, Bersiaplah untuk
berpetualang. Parkirkan kendaraan di rumah warga, karena Pemerintah desa
setempat belum menyediakan lahan parkir, atau retribusi resmi untuk mengelola
Curug Sawer. Tak perlu ragu menitipkan kendaraan, karena warga di sana cukup
ramah dan sudah terbiasa menerima kunjungan wisatawan. Nantinya, warga akan
menunjukkan jalan mana yang bisa dilalui untuk menuju lokasi curug.
Perjuangan yang lumayan menguras keringat sebenarnya baru
dirasakan sesaat setelah pengunjung menitipkan kendaraan. Pasalnya, pengunjung
harus berjalan di jalan setapak kurang lebih 500 meter dengan kondisi jalan
yang terjal dan licin terlebih saat hujan. Namun, jangan khawatir bosan, karena
selama perjalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang memukau, seperti
area persawahan, kebun pepaya, dengan bunyi gemericik air yang menenangkan.
Jika merasa lelah, berhentilah sejenak di lokasi
peristirahatan yang didirikan oleh anak-anak SMK Karya Putra Mandala. Ya,sejak
lima bulan lalu, untuk sementara ini Curug Sawer memang dikelola oleh siswa SMK
asli warga Mandalamekar.
Di tempat peristirahatan itu, pengunjung bisa beristirahat
sejenak, dan membeli minuman dan makanan ringan yang dijajakan. Di tempat itu
pula, biasanya pengunjung akan dimintai retribusi sebesar Rp 2000. Uang hasil
retribusi tersebut untuk sementara digunakan untuk membuat jalan setapak menuju
Curug Sawer. Penarikannya pun hanya dilakukan setiap akhir pekan, karena
pengelola Curug Sawer bersekolah pada hari biasa.
Salah seorang pengunjung asal Kecamatan Kota Tasikmalaya,
Hendra Herdiana (39) mengaku cukup takjub dengan pesona keindahan Curug Sawer. Sayangnya,
akses jalan menuju lokasi curug masih sulit untuk diakses.
“Curug ini benar-benar alami ya, sayangnya belum dikelola
dengan maksimal oleh Pemkab Tasikmalaya. Padahal, kalau dibuatkan jalan setapak
saja seperti air terjun di Solo itu, saya jamin pengunjung akan semakin ramai.
Retribusinya juga bisa ditingkatkan,” ucap Hendra.
Sementara itu, Ketua Kelompok penggerak wisata Mandalamekar,
Mitra Alam Mugaran, Yana Noviadi mengatakan, dalam waktu dekat ini, Desa
Mandalamekar akan menyediakan paket wisata bagi wisatawan yang ingin berlibur
ke Desa Mandalamekar. Selain menikmati keindahan Curug Sawer, wisatawan juga
bisa menginap di rumah tinggal milik warga setempat, serta menikmati berbagai
tempat wisata alami lainnya yang ada di Desa Mandalamekar.
SOCIALIZE IT →